PENYESUAIAN DIRI
A.
Pengertian
Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri alaih
bahasa dari adjustment, yang dilakukan manusia sepanjang hayat. Karena pada dasarnya manusia ingin mempertahankan eksistesinya,
sejak lahir berusaha memenuhi yaitu
kebutuhan fisik, psikis dan sosial. Pemenuhan kebutuhan itu karena
dorongan-dorongan yang mengharap-harapkan pemuasan. Bila pemuasan tercapai
individu tersebut memperoleh keseimbangan. Maka dapat disimpulkan bahwa
penyesuaian diri adalah kemampuan individu untuk beraksi karena tuntutan dalam
memenuhi dorongan/kebutuhan dan mencapai ketentraman batin dalam hubungannya
dengan sekitar. Kepribadian dipandang berdasarkan berdasarkan penyesuaian diri.
Penekanan terletak pada ciri-ciri khas atau tingkah laku yang memungkinkan
seseorang menyesuaikan diri atau bergaul dengan baik dalam lingkunganny. Inilah
tipe pendekatan ilmu kesehatan mental. Kepribadian dalam konsep ini ditentukan
oleh tindakan-tindakan yang kita lakukan dan yang membuat menjaga keseimbangan
atau tetap berada dalam keharmonisan dengan lingkungan kita. Apabila
usaha-usaha ini gagal, maka kita akan sampai pada apa yang dinamakan
kepribadian yang tak mampu menyesuaikan diri.
B.
Macam-macam
Penyesuaian Diri
1.
Penyesuaian terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat terkecil. Keharmonisan
keluarga terwujud bila seluruh anggota keluarga mempunyai kesadaran dan
kesanggupan memenuhi fungsinya. Tiap anggota keluarga berusaha mengadakan
penysuaian diri dalam keluarganya, antara lain:
Ø Mempunyai
solidaritas dan loyalitas keluarga
Ø Mempunyai
kesadaran adanya otoritas orang tua.
Ø Mempunyai
kesadaran tanggung jawab menjalankan aturan-aturan langsung secara disiplin.
2.
Penyesuaian diri terhadap sosial
Sosial atau masyarakat merupakan
kumpulan individu, keluarga, organisasi dan lain-lainya. Agar terjadi
keharmonisan dalammasyarakat harus ada kesadaran bermasyarakat. Penyesuaian
terhadap masyarakat:
Ø Kesanggupan
menghargai orang lain mengenai hak-haknya dan pribadinya.
Ø Kesanggupan
untuk bergaul dengan orang lain dalam bentuk persahabatan.
Ø Adanya
simpati terhadap kesejahteraan orang lain.
3. Penyesuaian diri terhadap sekolah
Sekolah merupakan wadah bagi peserta
didik dalam mengembangkan potensinya, terutama perkembagan intelegensi maupun
pribadinya. Maka, sekolah harus menumbuhkan penyesuaian diri yang baik,
bersifat konstruktif, sehingga terwujud:
Ø Disiplin
sekolah terhadap peraturan yang ada.
Ø Interes
terhadap mata pelajaran disekolah.
Ø Situasi
dan fasilitas yang cukup.
4.
Penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi
Perguruan tertinggi merupakan pendidikan
tertinggi, untuk mencapai gelar, tempat yang menyenangkan penuh kenangan. Namun
bagi sementara mahasiswa merupakan tempat yang diliputi keraguan, kecemasan
bahkan kegagalan. Penyesuaian diri diperguruan tinggi hampir sama disekolahan,
tetapi harus ditambah dengan :
Ø Pengembangankepribadian
yang seimbang, yaitu dapat memenuhi tuntutan ilmiah, jasmani dan rohani.
Ø Dapat
belajar menyesuaikan diri di tempat kerja kelak.
Ø Siap
menghadapi persaingan.
5.
Penyesuaian diri terhadap jabatan
Secara ideal jabatan pekerjaan
menunjukkan latar belakang study seseorang, serta menggambarkan status sosial
dan status ekonominya. Pemeggang jabatan seharusnya mempunyai kriteria sebagai
berikut :
Ø Sudah
matang dalam memegang jawaban.
Ø Senang
dan mencintai jawaban atau pekerjaanya.
Ø Bercita-cita
dan berusaha mencapai kemajuan.
6.
Penyesuaian diri terhadap perkawinan
Bagi orang-orang yang melayarkan
bahteraperkawinan, harus melakukan penyesuaian dalam perkawinan. Menurut
arkoff(1968), perkawinan yang baik bersifat permanen dan bahagia.
Arkoff (dalam siti sundari,1996)
mengungkapkan bahwa dalam suatu perkawinan, sepanjang perjalanan hidup selalu
berusaha melakukan penyesuaian diri. Penyesuaian ini meliputi :
a. Harusada
kesadaran terhadap hakikat perkawinan.
b. Harus
ada kesediaan unuk menjaga kelangsungan perkawinnan. Saling mengerti, saling
memberi, dan menerima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar