Rabu, 11 Juni 2014

PENYESUAIAN DIRI



 PENYESUAIAN DIRI

A.    Pengertian Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri alaih bahasa dari adjustment, yang dilakukan manusia sepanjang hayat. Karena pada dasarnya  manusia ingin mempertahankan eksistesinya, sejak lahir berusaha memenuhi  yaitu kebutuhan fisik, psikis dan sosial. Pemenuhan kebutuhan itu karena dorongan-dorongan yang mengharap-harapkan pemuasan. Bila pemuasan tercapai individu tersebut memperoleh keseimbangan. Maka dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah kemampuan individu untuk beraksi karena tuntutan dalam memenuhi dorongan/kebutuhan dan mencapai ketentraman batin dalam hubungannya dengan sekitar. Kepribadian dipandang berdasarkan berdasarkan penyesuaian diri. Penekanan terletak pada ciri-ciri khas atau tingkah laku yang memungkinkan seseorang menyesuaikan diri atau bergaul dengan baik dalam lingkunganny. Inilah tipe pendekatan ilmu kesehatan mental. Kepribadian dalam konsep ini ditentukan oleh tindakan-tindakan yang kita lakukan dan yang membuat menjaga keseimbangan atau tetap berada dalam keharmonisan dengan lingkungan kita. Apabila usaha-usaha ini gagal, maka kita akan sampai pada apa yang dinamakan kepribadian yang tak mampu menyesuaikan diri.
B.     Macam-macam Penyesuaian Diri
1. Penyesuaian terhadap keluarga
    Keluarga merupakan masyarakat terkecil. Keharmonisan keluarga terwujud bila seluruh anggota keluarga mempunyai kesadaran dan kesanggupan memenuhi fungsinya. Tiap anggota keluarga berusaha mengadakan penysuaian diri dalam keluarganya, antara lain:
Ø  Mempunyai solidaritas dan loyalitas keluarga
Ø  Mempunyai kesadaran adanya otoritas orang tua.
Ø  Mempunyai kesadaran tanggung jawab menjalankan aturan-aturan langsung secara disiplin.
2. Penyesuaian diri terhadap sosial
Sosial atau masyarakat merupakan kumpulan individu, keluarga, organisasi dan lain-lainya. Agar terjadi keharmonisan dalammasyarakat harus ada kesadaran bermasyarakat. Penyesuaian terhadap masyarakat:
Ø  Kesanggupan menghargai orang lain mengenai hak-haknya dan pribadinya.
Ø  Kesanggupan untuk bergaul dengan orang lain dalam bentuk persahabatan.
Ø  Adanya simpati terhadap kesejahteraan orang lain.
3. Penyesuaian diri terhadap sekolah
Sekolah merupakan wadah bagi peserta didik dalam mengembangkan potensinya, terutama perkembagan intelegensi maupun pribadinya. Maka, sekolah harus menumbuhkan penyesuaian diri yang baik, bersifat konstruktif, sehingga terwujud:
Ø  Disiplin sekolah terhadap peraturan yang ada.
Ø  Interes terhadap mata pelajaran disekolah.
Ø  Situasi dan fasilitas yang cukup.
4. Penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi
Perguruan tertinggi merupakan pendidikan tertinggi, untuk mencapai gelar, tempat yang menyenangkan penuh kenangan. Namun bagi sementara mahasiswa merupakan tempat yang diliputi keraguan, kecemasan bahkan kegagalan. Penyesuaian diri diperguruan tinggi hampir sama disekolahan, tetapi harus ditambah dengan :
Ø  Pengembangankepribadian yang seimbang, yaitu dapat memenuhi tuntutan ilmiah, jasmani dan rohani.
Ø  Dapat belajar menyesuaikan diri di tempat kerja kelak.
Ø  Siap menghadapi persaingan.
5. Penyesuaian diri terhadap jabatan
Secara ideal jabatan pekerjaan menunjukkan latar belakang study seseorang, serta menggambarkan status sosial dan status ekonominya. Pemeggang jabatan seharusnya mempunyai kriteria sebagai berikut :
Ø  Sudah matang dalam memegang jawaban.
Ø  Senang dan mencintai jawaban atau pekerjaanya.
Ø  Bercita-cita dan berusaha mencapai kemajuan.
6. Penyesuaian diri terhadap perkawinan
Bagi orang-orang yang melayarkan bahteraperkawinan, harus melakukan penyesuaian dalam perkawinan. Menurut arkoff(1968), perkawinan yang baik bersifat permanen dan bahagia.
Arkoff (dalam siti sundari,1996) mengungkapkan bahwa dalam suatu perkawinan, sepanjang perjalanan hidup selalu berusaha melakukan penyesuaian diri. Penyesuaian ini meliputi :
a.       Harusada kesadaran terhadap hakikat perkawinan.
b.      Harus ada kesediaan unuk menjaga kelangsungan perkawinnan. Saling mengerti, saling memberi, dan menerima.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar